Bikin Media Yuk!

Oleh Lufti Avianto

Kegiatan mencari tahu dan memberi informasi merupakan kebutuhan komunikasi yang mendasar manusia, termasuk anak muda seperti kita, Sob. Banyak caranya, ada yang langsung dengan komunikasi tatap muka, atau yang tidak langsung, yakni dengan perantara media.

Soal media, seperti yang kalian tahu, Sob, sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat; khususnya media massa. Seperti media massa cetak, elektronik, bahkan online melalui internet. Dengan kebutuhan komunikasi manusia yang meningkat, media massa pun juga tumbuh dan berkembang.

Banyak institusi dan lembaga menerbitkan media massa mereka, termasuk lembaga pendidikan seperti sekolah atau kampus. Maka jangan heran Sob, kalau beberapa tahun terakhir ini sering banget diselenggarakan pelatihan jurnalistik untuk mahasiswa atawa pelajar.

Manfaat? Di samping memberikan keterampilan bagi generasi muda, kegiatan jurnalistik di kalangan anak muda ini juga bisa mengalihkan dari kegiatan yang negatif, seperti tawuran, penyalahgunaan narkoba, atau sikap sosial yang menyimpang. Yah, minimal nggak membentuk kamu jadi anak muda yang berkutat sama dua tempat aja: kampus/sekolah-rumah aja.

Apalagi, derasnya informasi kini nyaris nggak bisa dibendung. Kalau sudah begini, tinggal pintar-pintar kita aja memilah info mana yang cocok dan bermanfaat bagi kita. Atau, kenapa nggak kita aja yang bikin media? Biar kita bisa menularkan virus kebaikan dengan sajian informasi yang kita buat. Tentu, ala kita, anak muda yang hanif dan gaul.

Lalu, mungkin nggak sih kalau kita nerbitin sebuah media sendiri di sekolah atau di kampus? Mungkin aja. Coba ikuti deh, beberapa langkah berikut ini

  1. Tentukan terlebih dahulu jenis media yang akan kalian buat. Yang paling memungkinkan untuk para pelajar dan mahasiswa adalah tabloid, majalah atau situs berita. Alasannya? Tabloid atau majalah merupakan media massa yang waktu terbitnya lebih luang daripada suratkabar. Tabloid bisa diterbitkan pekanan atau dua pekanan, sementara majalah bisa bulanan, dua bulanan atau per semester. Intinya, soal waktu. Agar waktu peliputan tidak berbenturan dengan konsenterasi kegiatan akademismu. Sedangkan situs berita, kamu bisa membuatnya melalui blog gratisan. Tak perlu menggunakan situs berbayar, kalau ada yang gratis. Saat ini, sudah banyak blog yang menyajikan template desain yang menarik. Kamu bisa memilihnya dan siap luncur media situs kamu. Beberapa di antaranya, seperti www.blogspot.com, www.wordpress.com, www.multiply.com, dan sebagainya.
  2. Buatlah tim media atau biasa disebut redaksi sebagai awak pengelola mediamu. Sebagaimana sebuah perusahaan media, tentukan orang pada dua bagian, yakni bagian redaksi dan perusahaan. Redaksi berisi para wartawan yang meliput peristiwa lalu menulisnya dengan berita yang menarik. Di bagian ini pula, ada orang yang bertanggung jawab terhadap desain media kamu, yang biasa disebut layoutman atau desainer grafis. Sementara orang di bagian perusahaan, melaksanakan promosi, iklan, distribusi dan pemasaran konten berita.
  3. Setelah ditentukan, pilih media cetak (tabloid atau majalah) atau media online, kamu harus membuat rubrikasi, seperti yang ada di El-Ka; Sahabat Kamu, Teropong, Taktikoe, Kocakoe, dan sebagainya. Hal ini untuk membedakan jenis informasi yang dibutuhkan bagi pembaca. Lalu, tulislah berita atau hasil liputan yang telah kamu lakukan ke dalam jenis rubric yangtelah disepakati dalam rapat redaksi.
  4. Untuk ‘menghidupkan’ sebuah media, selain mengharapkan penjualan, juga harus ada iklan. Ini yang harus dicari untuk menutupi ongkos produksi. Soal iklan, kamu bisa menawarkan para penjaga kantin, toko buku, koperasi, warung makan, distro, toko buku atau toko fotokopi yang ada di sekitar sekolah atau kampus. Penawaran iklan bisa dengan cara klasik, yakni calon pengiklan membayar sejumlah uang untuk beriklan di mediamu. Atau bisa dengan cara lain, yakni beriklan dengan cara barter. Seperti warung makan yang membayar iklan dengan voucher makan gratis selama sebulan, misalnya. Atau cara lain yang bisa membuat calon pengiklan tertarik untuk beriklan di media kamu. Untuk promosi, kamu bisa melakukan bedah majalah dengan diskusi atau pelatihan jurnalistik bagi temen-temen kamu.
Dimuat di ELKA, Majalah Sabili

Meracik dan Menyesap: Sebuah Cerita Tentang Kopi

Oleh: Lufti Avianto

*) Dimuat di Rubrik Thirsty, Majalah La Cuisine

Mengutip data International Coffee Organization (ICO) 2008, ada sedikitnya 1,6 miliar cangkir kopi yang diminum tiap hari. Jumlah itu mencakup seperlima jumlah penduduk dunia. Ya, kopi memang menjadi minuman favorit jagad ini setelah air. Bahkan, di Finlandia rata-rata rakyatnya mengonsumsi sekitar 1.400 cangkir per orang per tahun!

Data lain menunjukkan, kopi merupakan komoditas nomor dua yang paling banyak diperdagangkan setelah minyak bumi. Total 6,7 juta ton kopi diproduksi sepanjang 1998-2000. FAO memperkirakan, pada 2010, produksi kopi dunia akan mencapai 7 juta ton per tahun.

Itulah data sepintas mengenai kopi, yang saban pagi menjadi minuman penyambut hari. Diminum bersama kudapan dan surat kabar, kopi menemani setiap pagi jutaan orang di seluruh belahan dunia, mungkin termasuk anda. Nah, bagi anda penikmat setia minuman berkafein ini, ada baiknya mengetahui sejumlah informasi menarik seputar kopi.

 

JENIS KOPI

Arabika (Arabica Coffee). Kopi yang berasal dari Brasil dan Ethiopia ini menguasai 70 persen pasar kopi dunia. Kopi arabika memiliki banyak varietas, seperti kopi Toraja, Mandailing, Kolumbia atau Brasilia. Arabika memiliki aroma yang khas, seperti pencampuran bunga dan buah. Meski begitu, kopi arabika terkenal dengan rasa asam dan pahitnya. Kopi jenis ini tumbuh di daerah dataran tinggi yang bersuhu sejuk dan dingin.

Robusta. Di dunia per-kopi-an, kopi robusta menguasai 30 persen pasar dunia. Kopi ini tersebar di luar Kolumbia, seperti di Indonesia dan Filipina. Secara umum, kopi robusta memiliki rasa seperti cokelat, berbau khas dan manis serta teksturnya yang lebih kasar dibandingkan arabika.

Ekselsa, Racemosa, dan Liberica (African Coffee). Merupakan jenis kopi yang berada di antara arabika dan robusta. Kopi tersebut saat ini masih dalam tahap pengembangan.

Kopi Luwak. Kopi jenis ini dihasilkan dari biji kopi arabika atau robusta yang dimakan dan diproses dengan enzim yang ada di perutn luwak. Biji dari buah kopi itu lalu terbuang bersama kotoran. Yang menarik, harga kopi luwak terkenal mahal. Dalam prosesnya, luwak hanya mencari buah kopi yang memiliki kematangan minimal 90 persen. Dengan penciuman yang tajam, luwak hanya memakan 1-2 buah dalam satu pohon. Dengan begitu, kopi yang diambil oleh luwak adalah kopi dengan nilai kematangan tertinggi, yang tentunya amat berpengaruh pada rasa kopi nantinya.

 

NIKMATNYA SECANGKIR KOPI

Kualitas kopi, dipengaruhi proses penyortiran hingga pengemasannya. Misalnya, kopi yang tercampur dengan tanah, daun dan ranting yang ikut terbawa saat pemetikan atau pada saat penjemuran kopi terkena air hujan, akan mempengaruhi cita rasa.

Menyimpan kopi harus ditempatkan dalam wadah kedap udara di tempat yang sejuk dan kering. Agar anda menikmati kopi berkualitas baik, maka belilah kopi secukupnya, agar dinikmati dalam keadaan segar. Sebab, kopi yang sudah dibuka akan mengalami perubahan suhu dan kualitas akan berubah. Bila anda menggunakan coffee maker, yakinkan alat itu dalam keadaan bersih dan terbebas dari sisa kopi sebelumnya. Sebab, bekas kopi sebelumnya bisa memunculkan bau tak sedap dan berpengaruh pada rasa kopi.

Seduh kopi dengan air mendidih agar rasa serta aromanya lebih terasa. Tunggulah sekitar semenit sebelum menuang bubuk kopi ke air mendidih di dalam gelas. Jangan langsung meminum kopi yang baru diseduh. Tunggu sekitar 3-5 menit sambil tambahkan gula sesuai selera. Jika suka kopi tanpa ampas, setelah tiga menit, ampas bisa langsung disaring.

 

DUA SISI MATA UANG

Menurut Harvard Women’s Health, mengonsumsi kopi beberapa cangkir sehari dapat mengurangi risiko beberapa penyakit berbahaya. Dua puluh studi yang dilakukan di seluruh dunia menunjukkan, kopi mengurangi risiko diabetes tipe 2 hingga 50 persen. Asam klorogenik di dalam kopi berperan memperlambat penyerapan gula dalam pencernaan dan merangsang pembentukan GLP-1, zat kimia yang meningkatkan insulin. Zat lain dalam kopi yaitu trigonelin (pro vitamin B3) juga diduga membantu memperlambat penyerapan glukosa.

Riset lain yang secara konsisten juga menunjukkan bahwa kopi mengurangi risiko kanker hati, kanker payudara dan kanker usus besar. Selain itu, kopi juga melindungi hati dari sirosis, terutama sirosis karena kecanduan alkohol.

Para peminum kopi juga memiliki risiko terkena Parkinson setengah lebih rendah dibanding mereka yang tidak minum kopi. Fakta lain, sebuah studi pada lebih dari 83.000 wanita berusia di atas 24 tahun menunjukkan, mereka yang minum 2-3 cangkir kopi sehari berisiko terkena stroke 19 persen lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak. Studi terhadap sejumlah pria di Finlandia menunjukkan hasil yang sama.

Tak hanya itu. Studi lain yang dilakukan pada 4.197 wanita dan 2.820 pria di Perancis menunjukkan, minum setidaknya tiga cangkir kopi sehari dapat menghambat penurunan fungsi kognitif otak akibat penuaan hingga 33 persen pada wanita.

Meski begitu, kopi juga berefek negatif. Kafein sebagai kandungan utama kopi bersifat stimulan mencandu. Kafein mempengaruhi sistem kardiovaskuler, seperti peningkatan detak jantung dan tekanan darah. Kalau diminum secara berlebihan, bisa berakibat jantung berdebar-debar, sulit tidur, kepala pusing dan gangguan lainnya. Oleh karena itu, bagi mereka yang mengkonsumsi kopi agar tidak mengantuk–misalnya profesi seorang chef yang harus stand by berjam-jam di dapur. Untuk tetap terjaga dan meningkatkan konsenterasi, bila minum kopi, upayakan meminumnya dalam jangka waktu yang tidak berdekatan dan disebar sepanjang hari.